Siang itu, saya sedang mengurus sesuatu di sekolah,, kegiatan sekolah memang sedang tidak efektif dan saya sendiri adalah osis (pada waktu itu) jadi memang hari itu tidak seperti hari biasanya
berangkat bersama kak Sawitra, kami sampai tepat sebelum daerah bukit jati ditutup oleh petugas kepolisian.. ditutup?? tapi kenapa??. sampai kami naik ke daerah bukit jati dan bertemu beberapa teman, kami belum sadar bahwa upacara yang akan diadakan disana juga akan melibatkan pak Bupati. kami benar-benar tak punya bayangan acara apa itu sebenarnya.
kami disana seharian, memotret dan mewawancarai beberapa orang termasuk Bupati. benar-benar tanpa persiapan, kami bahkan harus menggunakan kertas kupon bazzar milik kak Sawitra untuk menulis daftar pertanyaan karena kami tidak membawa buku dan alat tulis (pulpen dapet minjem :p). akhirnya, sore hari aku berganti partner. kak Sawitra harus pulang ke rumah, sedangkan aku masih sangat tertarik memotret,, jadilah aku ditemani si empunya kamera, Mang Ari. kami memotret sampai malam dan aku memutuskan untuk menginap.
pagi besok harinya, berbekal cahaya matahari yang cerah dan lensa jadul namun sakti, aku melanjutkan pencarian foto. setelah menyelesaikan beberapa kegiatan dasar (mandi, cuci, kakus) semua siswa beragama Hindu dikumpulkan di aula untuk melakukan persembahyangan bersama.
suasana begitu khusuk pagi itu. dengan hanya satu jalan kecil yang membelah bukit dan pepohonan yang masih rindang, nyanyian indah burung-burung kecil bersimphoni dengan nyanyian syukur yang kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa terdengan bergitu jelas dan indah menyejukan hati saya. suasana yang sebenarnya sangat saya idam-idamkan selama ini ketika bersembahyang.
setelah persembahyangan, kegiatan pagi mulai dilanjutkan kembali. banyak orang melakukan banyak hal, namun saya menjadi tertarik kepada seorang anak kecil yang begitu lihai memainkan pisau seraya mencincang cabai dan sayuran untuk bahan masakan. inilah sebenarnya inti yang hakiki dari kegiatan berkemah pramuka; melatih diri untuk mandiri dan terampil.
waktu makan pun tiba, semua orang makan hasil buatan mereka sendiri. patut diperhatikan bahwa anak dengan seragam abu-abu pada dua gambar di atas adalah siswa SMP yang akan mewakili Bali pada acara pramuka tingkat nasional. melihat mereka begitu terampil dengan alat masaknya, sepertinya saya tidak perlu hawatir mengenai nama Bali di kancah nasional... :)
mengakhiri 2 hari penuh pengalaman, saya memotret beberapa acara pramuka selanjutnya, terutama lomba yang diadakan oleh Yamaha selaku sponsor pada acara hari itu. sore hari pun saya bergegas pulang dengan segudang pengalaman dan beberapa ratus foto yang tak akan saya lupakan. JAYA PRAMUKA, JAYA INDONESIA
photo taken by : Krisna Surya (Admin)
text by :Krisna Surya (Admin)
Camera Model : Nikon D70
Camera Owner : Mang Ari
seru tuh bisa ikut kegiatan pramuka...:D
BalasHapus