love bali |
judul di atas mungkin agak sedikit hiperbola, karena saya tidak menemukan peninggalan bersejarah ataupun spot foto baru. saya menyebutnya treasure, karena untuk mendapatkan foto-foto semacam ini kita harus mengelilingi kota dengan berjalan kaki. well, mungkin terdengar biasa aj.. tapi sadar gak, kalo selama ini kita hampir gak punya budaya jalan kaki atau menggunakan transportasi umum?? kadang-kadang, untuk mampir ke warung sebelah pun kita masih memakai motor, berbeda dengan budaya di luar sana yang lebih menyukai bepergian dengan jalan kaki atau kendaraan umum bahkan untuk mengelilingi seantero kota nya. yaaa.. ini memang bukan hanya salah masyarakat kita,, ketidakadaan transportasi umum, kesemrawutan fasilitas pejalan kaki (baca: trotoar) dan mudahnya mendapatkan kendaraan bermotor ditambah udara kota besar yang sangat sumpek membuat jalan kaki hanya menjadi pilihan ke sekian. but, postingan kali ini bukan untuk menyoroti fenomena tersebut, tapi hanya ingin berbagi keindahan ubud saat dinikmati dengan berjalan kaki :)
tanpa proteksi |
canang |
dagang sate enak |
niang dan motornya |
membantu ibu |
jalan kaki |
pass away |
menunggu sendiri |
boundaries |
diantara dedaunan |
bunga kecil |
sleeping |
rindang sepanjang jalan |
hanging over |
termakan |
mengintip malu-malu |
les hari itu dibatalkan dan saya bersama teman saya terus lanjut menyusuri jalanan ubud. kala senja menerawang, tiada pilihan selain pulang
photo taken by:
krisna surya (admin)
text by:
krisna surya (admin)
camera model:
nikon D3100
camera owner:
Engga Candranata
lens owner:
Yudik Suryawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar